Menyetrika baju memang membuat pakaian terlihat rapi dan siap dipakai. Namun, tidak jarang baju yang sudah disetrika dengan rapi kembali lecek hanya karena disimpan terlalu lama di lemari. Hal ini bisa membuat Anda harus menyetrika ulang saat akan memakainya, yang tentu saja membuang waktu dan tenaga.
Agar hasil setrika lebih awet, tidak cukup hanya mengandalkan panas dari setrika. Diperlukan teknik dan kebiasaan yang tepat, mulai dari suhu yang sesuai, cara menyetrika, hingga bagaimana Anda menyimpan pakaian tersebut. Artikel ini akan membahas berbagai tips praktis agar pakaian tetap rapi lebih lama meskipun tidak langsung dikenakan setelah disetrika.
1. Gunakan Setrika dengan Suhu yang Tepat
Setiap jenis kain memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga suhu setrika pun harus disesuaikan. Menyetrika dengan suhu yang terlalu panas bisa merusak serat kain, meninggalkan bekas kilap, bahkan membuat pakaian berubah warna. Sebaliknya, jika suhu terlalu rendah, lipatan dan kerutan pada baju tidak akan hilang sempurna dan hasilnya tidak tahan lama.
Perhatikan label perawatan pakaian yang biasanya menunjukkan tingkat suhu yang dianjurkan. Untuk bahan katun atau linen, gunakan suhu tinggi. Sedangkan untuk bahan sintetis seperti polyester atau bahan halus seperti sutra, gunakan suhu rendah hingga sedang. Mengatur suhu yang tepat tidak hanya menjaga kualitas pakaian, tapi juga membuat hasil setrika lebih maksimal dan tahan lama saat disimpan.
2. Gunakan Pelicin Pakaian atau Spray Air
Salah satu cara efektif agar hasil setrika lebih tahan lama adalah menggunakan pelicin pakaian. Cairan ini membantu meluruskan serat kain, mengurangi gesekan antara setrika dan bahan, serta membuat hasil akhir lebih halus dan licin. Selain itu, aroma pelicin juga memberi kesan pakaian yang segar saat disimpan.
Jika tidak menggunakan pelicin khusus, Anda bisa menyemprotkan air biasa ke permukaan pakaian yang akan disetrika. Kelembapan ringan membuat kerutan lebih mudah dihaluskan, terutama pada bahan katun dan linen. Namun, hindari menyemprot terlalu basah karena bisa meninggalkan bekas air atau membuat pakaian susah kering jika langsung disimpan.
3. Setrika Saat Pakaian Masih Sedikit Lembap
Waktu terbaik untuk menyetrika pakaian adalah saat kondisinya masih sedikit lembap setelah dijemur atau setelah dikeluarkan dari mesin cuci. Serat kain yang belum sepenuhnya kering lebih mudah diluruskan, sehingga kerutan cepat hilang dan hasilnya terlihat lebih rapi. Ini juga membantu mengurangi risiko baju menjadi kaku atau menguning akibat terlalu lama disetrika saat kering.
Jika pakaian sudah kering sepenuhnya, Anda bisa menyemprotkan sedikit air dengan botol spray sebelum menyetrikanya. Teknik ini sangat berguna untuk bahan-bahan seperti katun, linen, atau seragam kerja yang biasanya cepat lecek.
4. Perhatikan Arah Setrika dan Tekanan Tangan
Cara menyetrika yang benar tidak hanya soal suhu, tetapi juga tentang arah gerakan dan tekanan tangan. Sebaiknya setrika dilakukan searah dan satu arah lurus, bukan bolak-balik atau memutar, karena gerakan yang berulang-ulang bisa membuat bahan cepat aus dan meninggalkan lipatan baru yang tidak diinginkan.
Gunakan tekanan tangan yang stabil, tidak terlalu kuat terutama pada bahan halus seperti rayon atau sutra. Untuk bahan yang lebih tebal seperti katun atau linen, Anda bisa menambah sedikit tekanan agar hasilnya maksimal. Menjaga konsistensi arah dan tekanan saat menyetrika akan membantu pakaian tetap rapi lebih lama dan tidak mudah lecek meski disimpan dalam lemari.
5. Jangan Langsung Dilipat atau Ditaruh di Lemari
Salah satu kesalahan umum setelah menyetrika adalah langsung melipat atau menyimpan baju ke dalam lemari saat masih hangat. Padahal, pakaian yang baru saja disetrika masih dalam kondisi panas dan lentur, sehingga mudah kembali berkerut saat diberi tekanan atau dilipat.
Diamkan pakaian selama 5 hingga 10 menit di permukaan datar atau gantungan baju agar suhunya turun dan bentuknya stabil. Setelah itu, barulah pakaian bisa dilipat atau digantung sesuai jenisnya. Langkah sederhana ini sangat efektif untuk menjaga hasil setrika tetap rapi dan tahan lama meski pakaian tidak langsung dipakai.
6. Pilih Cara Penyimpanan yang Tepat
Hasil setrika yang rapi bisa sia-sia jika cara penyimpanannya kurang tepat. Untuk menjaga baju tetap halus dan tidak mudah lecek, sesuaikan metode penyimpanan dengan jenis pakaian. Baju formal seperti kemeja, jas, atau blus sebaiknya digantung menggunakan hanger agar bentuknya tetap terjaga dan tidak terlipat.
Untuk pakaian yang harus dilipat, pastikan lipatannya rapi dan tidak terlalu menumpuk dengan pakaian lain di lemari. Hindari memadati lemari secara berlebihan karena tekanan dari tumpukan pakaian bisa membuat lipatan berubah menjadi kusut. Gunakan lemari dengan ventilasi yang baik agar pakaian tetap kering, segar, dan tidak mudah bau.
Jika perlu, letakkan silica gel atau pewangi lemari untuk menjaga kelembapan dan memberikan aroma yang menyenangkan.
Menyetrika baju dengan benar bukan hanya soal kerapian, tapi juga tentang bagaimana menjaga pakaian tetap awet dan tidak mudah kusut meski disimpan lama. Dengan menerapkan suhu yang tepat, menggunakan pelicin, menyetrika saat pakaian masih sedikit lembap, serta memperhatikan arah dan tekanan setrika, hasil akhir akan jauh lebih rapi dan tahan lama. Penyimpanan yang tepat juga menjadi kunci penting agar usaha menyetrika tidak sia-sia.
Bagi Anda yang tidak memiliki cukup waktu untuk menyetrika sendiri dan berada di kota besar seperti Semarang, layanan laundry express Semarang bisa menjadi pilihan praktis. Proses cepat dan hasil setrika yang rapi membuat pakaian siap pakai kapan saja tanpa perlu khawatir cepat lecek. Dengan perawatan yang tepat, baju akan selalu terlihat bersih, rapi, dan nyaman dikenakan.